Rumah Adat Jawa Barat
sumber; https://santaidamai.com/rumah-adat-jawa-barat/
1. Imah Badak Heuay


Desain rumah ini banyak digunakan didaerah masyarakat Sukabumi, bahkan hingga sekarang masih mereka gunakan sebagai rumah hunian mereka.
2. Imah Togog Anjing

Atap yang manyambung tersebut biasa disebut dengan istilah sorondoy dan pada umumnya digunakn sebagai peneduh pada bagian teras depan.
Desain rumah ini sering digunakn oleh masyarakat Garut sebagai ciri khas masyarakat setempat. Selain digunakan sebagai rumah adat Garut, beberapa bungalow, hotel, dan tempat peristirahat disekitar puncak sering menggunakan desaign atap rumah ini.
3. Imah Julang Ngapak


Selain itu dibagian atapnya memiliki kemripan seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Pada umunya rumah ini dilengkapi dengan cagak gunting atau capit hurang dibagian bubungannya. Penerapan begitu bertujuan untukmencegah rembesanya air dibagian pertemuan antar atap yang terletak pada ujung atas rumah.
Atap rumah Imah Julang Ngapak terbuat dari nahan rumbia, ijuk atau alang-alang yang diikat pada keranga atap bambu. Design rumah ini masih dijumpai didaerah Tasikmalaya. Selain itu gedung institut teknolohi Bandung masih menggunakan desaign atap rumah ini.
4. Imah Jolopong

Rumah ini banyak yang meminati karena dilihat dari desaignnya lebih mudah dibuat dan lebih hemat material. Pada bagian atap terdapat duabagian yang mana jika ditarik antara ujung atap dengan ujung atap lainnya akan terbentuk sebuah segitiga sama kaki.
Desain rumah ini ciri khusus yang sering disebut dengan istilah suhunan. Selain itu rumah adat ini masih sering digunakn oleh masyarakat daerah Garut.
5. Imah Parahu Kumureb

Selain itu dua bagian disisi kanan kiri berbentuk segitiga sama sisi. Di daerah Palembang rumah adat ini sering disebut dengan istilah desain atap Limasan. Sesuai dengan namanya, rumah adat ini tampak seperti sebuah perahu yang terbalik.
Desain atap ini mudah bocor karena terlalu banyak sambungan sehingga masyarakat Sunda jarang menggunakan desain rumahadat ini. Meskipun begitu ada sebagian daerah yang masih menggunakan desain atap ini yaitu didaerah Ciamis.
6. Capit Gunting

Capit Gunting tersusun dari dua kata, yaitu Capit dan Gunting. Dalam konteks dan arti dalam bahasa Sunda, Capit berarti asal mengambil dengan ujung barang yang sama-sama dijepitkan. Sedangkan gunting sendiri dalam basa Sunda berarti peralatan semacam pisau untuk memotong kain atau bisa dispesifikasikan sebagai pisau yang menyilang
Bentuk bangunan rumah yang atap (suhunan) bagian ujung belakang atas dan depan atas menggunakan kayu atau bambu yang bentuknya menyilang dibagian atasnya seperti gunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar